Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menaklukkan Kesepian: Rahasia Kekuatan Tuhan dalam Hidup Kita (Yesaya 49:15)

“𝐷𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑛 , 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑘𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎? 𝑆𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖𝑝𝑢𝑛 𝑑𝑖𝑎 , 𝐴𝑘𝑢 𝑡𝑖 𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢.” (Yesaya 49:15)

Pendahuluan

Dunia yang semakin lama semakin penuh ini membuat kita terkadang kesulitan untuk mencari tempat kosong. Hampir di setiap sisi kita bertemu dengan orang lain dengan berbagai corak dan ragamnya masing-masing. Mungkin kita punya keluarga besar, punya banyak teman, tinggal di lingkungan padat, namun ada saat-saat kita merasa kesepian. Bukan hanya ketika mengalami masalah dalam kehidupan kita, tapi rasa kesepian ini bisa muncul bahkan di saat kita sedang tidak mengalami masalah apapun. Rasa kesepian itu bisa begitu menyakitkan, seperti tidak ada yang peduli pada kita, tidak ada yang menyayangi kita.
Menaklukkan Kesepian: Rahasia Kekuatan Tuhan dalam Hidup Kita (Yesaya 49:15)
Menggali Makna Kesepian

Kesepian pada dasarnya adalah suatu fase dimana kita merasa tidak diperhatikan, tidak dipedulikan, tidak dicintai atau merasa tidak penting bagi orang lain. Hal ini sering muncul ketika kita tidak mendapatkan kasih sayang atau perhatian sebanyak yang kita harapkan. Atau pada saat kita mengalami kebosanan, melihat pasangan disekitar kita, penyakit, putus cinta dan lain sebagainya. Rasa kesepian juga bisa menimbulkan rasa tertekan, tidak punya gairah hidup, perasaan hampa, dan sebagainya.

Mengatasi Kesepian dengan Perspektif Keagamaan

Saya pernah mendengar seseorang berkata, "Mungkin sudah takdir untuk hidup sendiri..." atau yg lebih ekstrim, "Apa dosaku sehingga aku harus merasa kesepian….?" apakah ini kesamaan akibat dari dosa? apakah Tuhan tega membiarkan anak-anakNya menderita dan mengalami kesepian? Jika kita membaca Alkitab kita, maka kita akan tahu bahwa Tuhan pernah mengizinkan beberapa orang mengalami saat-saat kesepian, dengan maksud untuk mengajar mereka agar percaya, berserah dan bergantung sepenuhnya padaNya.

Kisah-Kisah Inspiratif dari Alkitab

Lihatlah kisah Daud, bertahun-tahun mengembara sendirian dengan domba-dombanya, atau kisah Yusuf yang dikucilkan saudara-saudaranya, hidup sebagai budak, dan bahkan dipenjarakan. Ada juga nabi Elia, Rasul Paulus, dan sebagainya. Seringkali, Tuhan membiarkan rasa kesepian itu timbul, untuk melatih dan mengasah seseorang agar lebih kuat, agar lebih mendekatkan diri padaNya, berserah sepenuhnya, dan nantinya semua ini akan dipakai secara luar biasa olehNya.

Kesepian sebagai Bentuk Pembelajaran

Memang, dalam banyak kasus, hal itu muncul akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya, terlalu mengasihan diri secara berlebihan, perilaku kita yang kurang baik di mata orang-orang di sekitar kita dan orang lain. Bisa juga terjadi oleh situasi, dimana kita tidak bisa berada dekat dengan orang-orang yang kita sayangi. Tapi salah besar kalau kita menggeneralisir bahwa semua kesetaraan itu buruk keberadaannya. Ketahuilah: Alkitab mengajarkan bahwa kesetaraan juga bisa datang dari Tuhan.

Kepastian Kasih Tuhan

Tapi, selama masa-masa itu, apakah Tuhan meninggalkan kita? Tidak. Tuhan tidak akan pernah dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ibrani 13:5 secara singkat berkata: "Akulah sekali-kali tak akan membiarkan engkau, tak akan sekali-kali meninggalkan engkau." Atau ayat perenungan kita yang berbunyi: "Pakankah seorang ibu melupakan anak yang baru dia susui? Sebagai seorang ibu menyayangi anak yang dikandungnya, demikianlah Tuhan, Allah kita, menyayangi kita." (Yesaya 49:15)

Kehadiran Tuhan dalam Kesepian

Tuhan tidak pernah mengingkar akan janjinya. Jadi kita tidak perlu perlu dalam tingkat kesulitan hidup yang paling takut sekalipun. Dia tetap menemani setiap anak-anakNya. Ingat dalam kitab Keluaran, bagaimana Tuhan beserta dan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan yang melindungi panas terik di siang hari, dan tiang api untuk menjangkau mereka saat malam hari? Lihatlah bahwa kita sesungguhnya tidak sendirian dalam sepi. Tuhan selalu ada menemani kita semua. Yesus pun berjanji untuk menemani kita selamanya sampai akhir zaman (Matius 28:20).

Tuhan adalah Allah yang penuh kasih setia tak berkesudahan yang tidak akan senang untuk meninggalkan kita. Kita tidak akan pernah dibiarkan sendirian menjalani hidup ini. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 139: 5 di atas, kita tahu bahwa Tuhan mengurung kita dari depan dan belakang Tuhan hadir bersama dengan pergumulan kita. Tuhan pun menyertainya dengan tanganNya sendiri ke atas diri kita.

Mengakhiri Kesepian dengan Keyakinan pada Tuhan

Jika ada diantara kita yang saat ini merasa kesepian, ketahuilah bahwa Tuhan tidak meninggalkan Anda sendirian. Dia selalu ada bersama-sama dengan Anda dan saya. Apapun masalah yang Anda hadapi saat ini, percayalah tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk melepaskan Anda dari masalah. Dan Dia ada, menemani kita sampai akhir.

Dengan mengetahui janji-janji Tuhan ini, kita pun akan sadar bahwa kita tidak akan pernah membiarkan-Nya sendiri kesepian, karena Dia adalah Allah yang peduli dan penuh kasih setia sampai selama-lamanya. Luangkan waktu Anda untuk berbicara padaNya, setidaknya setiap pagi dan malam, dan rasakan, bahwa kita ternyata tidak pernah sendirian. Amin.