Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesempurnaan Kristiani melalui Kasih Agape

Pengantar

C.G. Montefiore, seorang cendekiawan Yahudi, menjuluki perikop ini sebagai "bagian yang sentral dan paling terkenal" dari seluruh Khotbah di Bukit. Dalam pandangan kita, perikop ini bukan sekadar bagian teks, tetapi kunci etika kristiani yang menuntun tindakan praktis sehari-hari.
Kesempurnaan Kristiani melalui Kasih Agape
Kasih Agape: Pemahaman Mendalam

Dalam memahami perikop ini, kita perlu meresapi makna sejati dari perintah Yesus untuk "mengasihi musuh kita." Untuk itu, kita harus merinci empat kata Yunani yang mencakup arti kasih: "STORGE," "PHILIA," "EROS," dan yang paling tinggi, "AGAPE."

STORGE: Kasih keluarga, merujuk pada hubungan hangat di dalam lingkungan keluarga.

PHILIA: Kasih sayang yang mendalam, mencakup keintiman dan kehangatan.

EROS: Kasih romantis, menunjukkan nafsu birahi dan asmara.

AGAPE: Kasih Kristiani tertinggi, tanpa pamrih, mencakup kebajikan tak terbatas dan kehendak baik yang tak kenal batas.

Implikasi Tindakan Kasih Agape

Tindakan kasih agape menghasilkan pemahaman mendalam:

a. Tidak Sama dengan Kasih Terdekat

Yesus tidak mengajak kita mengasihi musuh dengan cara yang sama seperti orang-orang terdekat. Ada dua jenis kasih yang berbeda untuk keduanya.

b. Agape sebagai Keputusan Sadar

Agape bukan sekadar perasaan, melainkan keputusan dan ketetapan sikap sadar untuk memberikan kebajikan tanpa batas, bahkan kepada yang melukai.

c. Kasih sebagai Sarana Penyembuhan

Hukuman, disiplin, dan pengajaran yang berasal dari kasih agape memiliki tujuan penyembuhan, bukan pembalasan.

d. Dasar untuk Hubungan Pribadi

Perintah Yesus lebih fokus pada hubungan pribadi dalam keluarga, tetangga, dan kehidupan sehari-hari, menuntut usaha membersihkan hubungan dari kepahitan dan hal merusak.

e. Hanya Mungkin bagi Orang Kristen

Agape hanya dapat diterapkan oleh orang Kristen, karena hanya melalui anugerah Yesus Kristus kita dapat mengatasi kecenderungan alamiah yang penuh kemarahan.

f. Agape melalui Doa

Yesus memerintahkan kita untuk berdoa bagi musuh, membuktikan bahwa agape tidak hanya membiarkan, tetapi juga berbuat baik dan mendoakan.

Mengapa Yesus Mengajarkan Kasih Agape?

Mengapa Yesus menekankan kasih agape? Jawabannya sederhana: "Agar Dengankan Kasih Itu, Manusia Menjadi Sempurna Seperti Bapa di Sorga."

a. Allah sebagai Teladan

Tindakan Allah yang memberikan kebajikan tanpa memandang baik atau buruk menjadi teladan bagi manusia.

b. Kasih sebagai Identitas Anak Allah

Kasih agape membuktikan bahwa kita adalah anak-anak Allah yang mencerminkan-Nya.

c. Sempurna Seperti Allah

Yesus menuntut kita untuk mencapai kesempurnaan, seperti halnya sebuah obeng "teleios" yang sepenuhnya berfungsi sesuai tujuannya.

Kesimpulan

Menjalankan kasih agape bukan sekadar tugas, tetapi panggilan untuk menjadi sempurna seperti Bapa di Sorga. Dengan mengasihi tanpa pamrih, kita mencerminkan identitas sebagai anak-anak Allah. Jadi, mari bersama-sama berusaha mencapai kesempurnaan Kristiani melalui kasih agape yang tak terbatas.