Bagian Warisan Terbaik
“Tuhan adalah bagianku”, kata jiwaku …” Ratapan 3:24
Allah kita adalah bagian warisan yang tepat memadai. Tidak ada satu obyek yang begitu sesuai dengan hati kita selain Dia. Dia adalah bagian yang tepat memadai untuk kondisi jiwa dalam hasrat, kebutuhan, keinginan, dambaan dan doa kita. Semua yang dibutuhkan jiwa tersedia di dalam Allah. Ada terang untuk mencerahkan jiwa, hikmat untuk membimbing jiwa, kekuatan untuk menopang jiwa, kebaikan untuk mencukupi kebutuhan jiwa, belas kasih untuk mengampuni jiwa, keindahan untuk menyukakan jiwa, kemuliaan untuk menggairahkan jiwa, dan kelimpahan untuk mengisi/memenuhi jiwa. Dengan demikian kesehatan tidak lagi menjadi kebutuhan yang lebih penting/utama bagi orang sakit, demikian juga kekayaan tidaklah penting lagi bagi orang miskin, roti bagi orang lapar, minuman bagi orang haus, pakaian bagi orang telanjang, ramuan obat bagi yang terluka, peredaan rasa sakit bagi yang disiksa, dan pengampunan bagi orang hukuman, bila dibandingkan dengan warisan di dalam Allah yang merupakan kebutuhan mutlak yang lebih penting bagi manusia.
Tidak ada bagian warisan (hal) apapun di bumi ini yang dapat mengisi/memuaskan kebutuhan jiwa yang bersifat abadi (kekal) ini. Jiwa mampu menyatu dan memiliki persekutuan dengan Allah. Jiwa menikmati Allah di masa kini, dan di sepanjang kekekalan setelah masa ini. Sepatu yang besar tidaklah cocok untuk kaki yang kecil, atau layar yang besar tidaklah cocok bagi perahu yang kecil. Demikianlah jiwa yang kekal (tidak fana) tidak mungkin cocok diisi oleh bagian apapun dari dunia (fana) ini. Jiwa adalah keindahan seorang manusia, satu ketakjuban bagi para malaikat dan mendatangkan rasa dengki bagi setan-setan.
Selain Allah sendiri, apapun tidak ada yang mampu memuaskan jiwa manusia. Nilai jiwa itu begitu tinggi hingga seluruh kekayaan dunia Timur, gunung tambang berlian, dan gunung emas tidak mampu mengisi jiwa, tidak sanggup memuaskannya, atau tidak ada yang cocok baginya.
Saat seorang manusia yang sedang mendekam di penjara, dan telah dijatuhi hukuman mati, jika seandainya ia didatangi seorang yang memberitahukan dia bahwa ada seorang teman atau keluarga dekat yang telah mewariskan dia satu kekayaan yang cukup besar jumlahnya, berita ini tidak akan menyenangkan dia atau mendatangkan kesukaan kepadanya, karena hal ini tidak cocok dengan situasi keadaannya saat itu. Oh tetapi seandainya saat itu ada yang membawakan dia sepucuk surat bersegel dari sang penguasa yang memberikan pengampunan untuknya, betapa berita ini akan sangat menggembirakan dan menyebabkan dia bersukacita! Hal terbaik bagi jiwa adalah apa yang paling sesuai/cocok untuk mendatangkan kebaikan baginya. Demikianlah Allah merupakan bagian warisan yang paling luar biasa cocok sempurna dan tepat memadai bagi jiwa.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan karya Thomas Brooks (1608-1680), Works, II:27-28
Allah kita adalah bagian warisan yang tepat memadai. Tidak ada satu obyek yang begitu sesuai dengan hati kita selain Dia. Dia adalah bagian yang tepat memadai untuk kondisi jiwa dalam hasrat, kebutuhan, keinginan, dambaan dan doa kita. Semua yang dibutuhkan jiwa tersedia di dalam Allah. Ada terang untuk mencerahkan jiwa, hikmat untuk membimbing jiwa, kekuatan untuk menopang jiwa, kebaikan untuk mencukupi kebutuhan jiwa, belas kasih untuk mengampuni jiwa, keindahan untuk menyukakan jiwa, kemuliaan untuk menggairahkan jiwa, dan kelimpahan untuk mengisi/memenuhi jiwa. Dengan demikian kesehatan tidak lagi menjadi kebutuhan yang lebih penting/utama bagi orang sakit, demikian juga kekayaan tidaklah penting lagi bagi orang miskin, roti bagi orang lapar, minuman bagi orang haus, pakaian bagi orang telanjang, ramuan obat bagi yang terluka, peredaan rasa sakit bagi yang disiksa, dan pengampunan bagi orang hukuman, bila dibandingkan dengan warisan di dalam Allah yang merupakan kebutuhan mutlak yang lebih penting bagi manusia.
Tidak ada bagian warisan (hal) apapun di bumi ini yang dapat mengisi/memuaskan kebutuhan jiwa yang bersifat abadi (kekal) ini. Jiwa mampu menyatu dan memiliki persekutuan dengan Allah. Jiwa menikmati Allah di masa kini, dan di sepanjang kekekalan setelah masa ini. Sepatu yang besar tidaklah cocok untuk kaki yang kecil, atau layar yang besar tidaklah cocok bagi perahu yang kecil. Demikianlah jiwa yang kekal (tidak fana) tidak mungkin cocok diisi oleh bagian apapun dari dunia (fana) ini. Jiwa adalah keindahan seorang manusia, satu ketakjuban bagi para malaikat dan mendatangkan rasa dengki bagi setan-setan.
Selain Allah sendiri, apapun tidak ada yang mampu memuaskan jiwa manusia. Nilai jiwa itu begitu tinggi hingga seluruh kekayaan dunia Timur, gunung tambang berlian, dan gunung emas tidak mampu mengisi jiwa, tidak sanggup memuaskannya, atau tidak ada yang cocok baginya.
Saat seorang manusia yang sedang mendekam di penjara, dan telah dijatuhi hukuman mati, jika seandainya ia didatangi seorang yang memberitahukan dia bahwa ada seorang teman atau keluarga dekat yang telah mewariskan dia satu kekayaan yang cukup besar jumlahnya, berita ini tidak akan menyenangkan dia atau mendatangkan kesukaan kepadanya, karena hal ini tidak cocok dengan situasi keadaannya saat itu. Oh tetapi seandainya saat itu ada yang membawakan dia sepucuk surat bersegel dari sang penguasa yang memberikan pengampunan untuknya, betapa berita ini akan sangat menggembirakan dan menyebabkan dia bersukacita! Hal terbaik bagi jiwa adalah apa yang paling sesuai/cocok untuk mendatangkan kebaikan baginya. Demikianlah Allah merupakan bagian warisan yang paling luar biasa cocok sempurna dan tepat memadai bagi jiwa.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan karya Thomas Brooks (1608-1680), Works, II:27-28
