Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TANDA KETULUSAN: KEINSAFAN/PERTOBATAN

TANDA KETULUSAN: KEINSAFAN/PERTOBATAN
“Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, (ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat) …” Efesus 2:3

Manusia-baru mengambil jalan yang baru. Percakapannya sekarang tentang surga. Bersamaan dengan saat Kristus memanggil seseorang melalui anugerah-Nya yang efektif, orang tersebut seketika itu juga menjadi pengikut-Nya. Tatkala Allah mengaruniakan dia hati yang baru, sejak itu ia mentaati hukum-hukum-Nya (Firman-Nya). Meskipun dosa masih mungkin bercokol di dalam dirinya sebagai tamu menjengkelkan yang tidak diundang, dosa tidak lagi memiliki dominasi/kuasa atas orang tersebut. Ia bukan lagi seorang manusia yang beda ketika berada di rumah dengan ketika berada di gereja. Ia bukanlah seorang kudus hanya pada saat sedang bertelut (berdoa) dan seorang penipu saat berada di tempat kerjanya/di tokonya. Ia berpaling dari semua dosa-dosanya dan menghidupi semua hukumhukum Allah, walaupun belum sempurna, tetapi tulus, tidak membiarkan dirinya melanggar satu hukumpun. Sekarang ia bersukacita di dalam Firman, dan menyediakan waktu untuk berdoa. Ia memiliki kemauan berdasarkan nurani yang baik di dalam segala hal untuk hidup dengan jujur, tanpa hasrat melawan Allah maupun manusia (Ibrani. 13:18).

Anda dengan mudah dapat menemukan ketidaksehatan banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen (orang percaya) yang baik. Mereka mengambil tugas-tugas gereja (keagamaan) yang mudah dan murah (tanpa perlu berkorban), namun juga tidak seksama/ bertanggung jawab dalam tugasnya. Mereka menyerupai kue yang matang separuh. 

Anda mungkin menemukan mereka sangat tepat dalam perkataan mereka, tepat waktu dalam urusan-urusan mereka, tetapi mereka tidak menjalankan kesalehan/kesucian hidup; hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian/ pengarahan hati merupakan hal yang asing bagi mereka. Jika anda mengamati mereka, kelihatan sangatlah patut di gereja; tetapi cobalah mengikuti sampai masuk ke dalam lingkungan keluarga mereka, maka anda akan mulai melihat, walaupun hanya sedikit, cara pandang mereka yg duniawi. Ikuti terus sampai ke kamar mereka dan anda akan menemukan bahwa rohani mereka jarang diurus. Mereka terlihat sangat religius (beragama), tetapi tidak mengekang lidah mereka (Yakobus 1:26). Mereka mungkin mengadakan doa keluarga di rumah; tetapi jika kita mengikuti mereka hingga ke toko/tempat kerjanya, maka anda akan menemukan kebiasaan mereka dalam hal berbohong, atau dalam hal mendandani penipuan. Orang yg munafik tidak akan menunjukkan kepatuhan sepenuhnya (kepada Firman Allah).

Sebaliknya seorang manusia-baru mengeluarkan buah kesucian, dan sekalipun ia masih mungkin cemar/berdosa, tetapi hukum dan kehidupan Yesus merupakan pola yang dicarinya untuk  diteladani. Ia menghormati (menjalankan) semua perintah Allah. Hati nuraninya sangatlah peka bahkan sampai pada dosa-dosa kecil dan tugas-tugas remeh.

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Joseph Alleine (1634-1668), A Sure Guide to Heaven, pp 36-37.