Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taatilah Roh Kudus

Taatilah Roh Kudus
“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” Roma 8:16 

Roh kekudusan di dalam kita adalah meterai Allah atas kita yang menandakan bahwa kita adalah milik-Nya. Roh inilah sesungguhnya kemuliaan yang akan datang.  Upaya yang keras wajib kita lakukan sekarang untuk menjadikan Dia sebagai prinsip dasar dari semua cara kerja kita dan untuk mentaati dan menyesuaikan diri dengan langkahlangkah/arahan-arahan-Nya, tatkala Ia memimpin anda masuk ke dalam relasi dengan Allah.  Pastikan anda tidak keliru mengartikan/menafsirkan dorongan-dorongan Roh Kudus dengan dorongan setan atau  dorongan hawa nafsu/gairah, keangkuhan atau hikmat kedagingan anda sendiri.  Roh Allah hanya diperuntukkan bagi hikmat surgawi, dan bukan untuk keterampilan yang bebal/fasik atau licik.  Ia adalah Roh kasih, kesatuan, kelembutan, kesabaran dan kesucian.  Ia menggerakkan/mendorong kita untuk menyerupai Kristus.  Sesungguhnya ini adalah tanda sejati dari identitas-Nya.  Ia bekerja di dalam kita untuk menyempurnakan proses pengudusan dan ketaatan kita.  Urusan tetek bengek yang remeh, keputus-asaan, pengalihan perhatian karena rasa sakit (hati) yang menyakitkan dan gangguan-gangguan konsentrasi membuat kita tidak sanggup mengerjakan tugas kewajiban kita, dan menjauhkan kita dari Allah.  Hal-hal tersebut di atas bukanlah akibat pengaruh Roh Allah.  Roh Allah akan menarik hati kita mendekat kepada-Nya, menjadikan kita bersifat rohani/surgawi dan saleh, dan menjalani hidup senantiasa bagi kemuliaan Allah.  Apabila anda yakin bahwa Roh Allahlah yang sungguh sedang mengetuk pintu hati anda, janganlah berlaku seolah-olah anda tidak mendengar. 

(1) Taatilah Dia dengan segera: penundaan merupakan penolakan sementara yang menyatakan rasa tidak bersyukur/berterima kasih dan ini adalah suatu penyangkalan/ketidak-pedulian terhadap-Nya. 

(2) Taatilah Dia secara menyeluruh: ketaatan setengah hati sama dengan ketidak-taatan. Jangan mendustai Dia seperti perbuatan Ananias yang memberikan 'persembahan' hanya separuh dari apa yang dinyatakan. 

(3) Taatilah Dia senantiasa: jangan hanya kadang-kadang saja menaruh perhatian kepada-Nya, dan lebih sering mengabaikan Dia.  

Jangan pula mengabaikan apa yang ditetapkan Roh sebagai alat untuk membantu anda. Berdoa, bermeditasi, mendengar (taat) dan tekun membaca (firman), melakukan apapun dengan kemampuan terbaik, dan mengharapkan hanya berkat dari-Nya.  Sekalipun tindakan anda membajak dan menanam benih tidak akan memberikan panen tanpa kehadiran matahari, dan hujan, dan berkat Allah, akan tetapi matahari dan hujan juga tidak akan menghasilkan panen raya tanpa anda membajak dan menanam. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Richard Baxter (1615-1691), A Christian Directory, I:71