Percaya akan Kehendak Kuasa Allah
“Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu” Mazmur 56:4
Merupakan kewajiban para orang kudus, dan seharusnya menjadi perhatian mereka, untuk tidak hanya meyakini bahwa Allah itu mahakuasa, tetapi juga untuk meyakini dengan sangat bahwa kekuatan kemaha-kuasaan Allah dilibatkan untuk membela dan menolong kita di semua masa-masa kesulitan dan pencobaan kita.
Apa yang menjadi dasar keyakinan ini?
(1) Kita adalah anak-anak kesayangan milik-Nya. Setiap makhluk memelihara/menjaga milik kepunyaannya – induk ayam yang bodoh, bagaimanapun akan dengan sibuknya bergerak mengerahkan dirinya demi mengumpulkan anak-anaknya di bawah kepak sayapnya saat muncul musuhnya. Terlebih lagi Allah, Ia akan mengendalikan segenap kekuatan-Nya demi melindungi anak-anak-Nya!
(2) Kasih Allah yang sepenuhnya bagi para orang kudus-Nya akan melibatkan kekuatan kuasa-Nya. Orang-orang percaya merupakan obyek pilihan kasih Allah yang menerima kasih yang bahkan sama dengan kasih yang ditunjukkan-Nya kepada Yesus, Anak-Nya (Yohanes. 17:26). Allah mengasihi orang percaya karena kelahiran Penasehat kekal-Nya. Ia telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia diciptakan. Oh bagaimana Allah patut mengasihi makhluk ciptaanNya yang telah dikandung-Nya begitu lama di dalam rahim tujuan kekal-Nya! Allah juga mengasihi orang kudus-Nya karena penebusan yang telah lunas dibayar oleh darah Anak-Nya. Harga tanggungan mereka begitu besar.
Ia (Allah) yang telah bersedia membayar dengan darah Anak-Nya demi memperoleh mereka, tidaklah mungkin akan menahan/mengabaikan kuasa pemeliharaan-Nya atas mereka.
(3) Ikat-janji (covenant) melibatkan kekuatan kemaha-kuasaan Allah: “Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kejadian. 17:1). Allah akan menempatkan seluruh kekuatan kuasa ke-Allah-an-Nya demi umat-Nya. Allah tidak memberikan Diri-Nya secara eceran (dicicil sebagian demi sebagian), melainkan Ia mengaruniakan orang kudus-Nya dorongan/tantangan untuk berani meminta (memperjuangkan) apapun milik Allah menjadi milik seutuhnya yg diingini mereka juga. Sebagaimana Nama-Nya, demikianlah karakter-Nya; Ia (Allah) setia memegang perjanjian yang telah dibuat-Nya untuk selama-lamanya.
(4) Ketergantungan para orang kudus yang mengandalkan Allah, dan pengharapan di dalam Allah pada masa-masa pencobaan mereka, membuat Allah mengerahkan kuasa-Nya untuk menolong mereka.
(5) Kehadiran Kristus di surga menjamin keterlibatan penuh Allah untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan kuasa-Nya, ke tempat-tempat peristiwa pada setiap kesempatan, demi perlindungan/pertahanan para orang kudus-Nya. Ia (Kristus) berdoa syafaat demi tercurahnya anugerah dan pertolongan baru (yang segar) bagi kita.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan karya William Gurnall (1617-1679), 'The Christian in Complete Armour', I:28-30
Merupakan kewajiban para orang kudus, dan seharusnya menjadi perhatian mereka, untuk tidak hanya meyakini bahwa Allah itu mahakuasa, tetapi juga untuk meyakini dengan sangat bahwa kekuatan kemaha-kuasaan Allah dilibatkan untuk membela dan menolong kita di semua masa-masa kesulitan dan pencobaan kita.
Apa yang menjadi dasar keyakinan ini?
(1) Kita adalah anak-anak kesayangan milik-Nya. Setiap makhluk memelihara/menjaga milik kepunyaannya – induk ayam yang bodoh, bagaimanapun akan dengan sibuknya bergerak mengerahkan dirinya demi mengumpulkan anak-anaknya di bawah kepak sayapnya saat muncul musuhnya. Terlebih lagi Allah, Ia akan mengendalikan segenap kekuatan-Nya demi melindungi anak-anak-Nya!
(2) Kasih Allah yang sepenuhnya bagi para orang kudus-Nya akan melibatkan kekuatan kuasa-Nya. Orang-orang percaya merupakan obyek pilihan kasih Allah yang menerima kasih yang bahkan sama dengan kasih yang ditunjukkan-Nya kepada Yesus, Anak-Nya (Yohanes. 17:26). Allah mengasihi orang percaya karena kelahiran Penasehat kekal-Nya. Ia telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia diciptakan. Oh bagaimana Allah patut mengasihi makhluk ciptaanNya yang telah dikandung-Nya begitu lama di dalam rahim tujuan kekal-Nya! Allah juga mengasihi orang kudus-Nya karena penebusan yang telah lunas dibayar oleh darah Anak-Nya. Harga tanggungan mereka begitu besar.
Ia (Allah) yang telah bersedia membayar dengan darah Anak-Nya demi memperoleh mereka, tidaklah mungkin akan menahan/mengabaikan kuasa pemeliharaan-Nya atas mereka.
(3) Ikat-janji (covenant) melibatkan kekuatan kemaha-kuasaan Allah: “Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kejadian. 17:1). Allah akan menempatkan seluruh kekuatan kuasa ke-Allah-an-Nya demi umat-Nya. Allah tidak memberikan Diri-Nya secara eceran (dicicil sebagian demi sebagian), melainkan Ia mengaruniakan orang kudus-Nya dorongan/tantangan untuk berani meminta (memperjuangkan) apapun milik Allah menjadi milik seutuhnya yg diingini mereka juga. Sebagaimana Nama-Nya, demikianlah karakter-Nya; Ia (Allah) setia memegang perjanjian yang telah dibuat-Nya untuk selama-lamanya.
(4) Ketergantungan para orang kudus yang mengandalkan Allah, dan pengharapan di dalam Allah pada masa-masa pencobaan mereka, membuat Allah mengerahkan kuasa-Nya untuk menolong mereka.
(5) Kehadiran Kristus di surga menjamin keterlibatan penuh Allah untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan kuasa-Nya, ke tempat-tempat peristiwa pada setiap kesempatan, demi perlindungan/pertahanan para orang kudus-Nya. Ia (Kristus) berdoa syafaat demi tercurahnya anugerah dan pertolongan baru (yang segar) bagi kita.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan karya William Gurnall (1617-1679), 'The Christian in Complete Armour', I:28-30
