KEBAHAGIAAN HANYA DITEMUKAN DI DALAM ALLAH
“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” Yohanes 6:68
Adakah anda mengandalkan Allah untuk kebahagiaan hidup anda? Di manakah anda meletakkan keinginan/hasrat hati anda? Apa sumber kepuasan terbesar anda? Marilah datang, dan bersama Abraham layangkanlah mata anda ke arah timur, dan barat, dan utara, dan selatan, dan pandanglah sekitar anda; apa yang anda inginkan di dalam surga maupun di atas bumi untuk membuat anda bahagia? Sekiranya Allah akan mengaruniakan apa yang menjadi pilihan anda, seperti yang telah Ia lakukan terhadap Solomon, apa yang akan anda minta? Nikmatilah taman kesenangan, dengan mengumpulkan semua bunga-bunga yang semerbak di sana; akankah ini memuaskan anda? Milikilah gudang uang, dan dapatkanlah medalimedali kehormatan; akankah salah satu hal ini, atau keduanya ini dapat memuaskan anda dan membuat anda menyebut diri berbahagia? Jika benar demikian, anda pastilah seorang duniawi dan belum percaya/belum bertobat.
Jikalau bukan demikian, pergilah lebih jauh; berendamlah di dalam kemahamuliaan ilahi, ke tempat perbendaharaan kemurahan anugerah-Nya, ke tempat persembunyian kuasa-Nya, ke tempat kedalaman semua kecukupan-diri-Nya yang tidak terukur. Adakah ini yang paling sesuai dan paling menyenangkan anda? Apakah anda berkata, "sungguh baik berada di sini, dan di sinilah aku akan hidup dan mati?" Maukah anda melepaskan seluruh dunia asal anda tidak kehilangan hal ini? Jikalau demikian itu berarti ada relasi yang beres antara Allah dan anda; berbahagialah anda, oh manusia – berbahagialah anda karena anda telah dilahirkan. Apabila Allah membuat anda bahagia, anda pasti bahagia, karena anda telah mengandalkan Tuhan sebagai Allah anda.
Akankah anda berkata kepada Kristus: ‘ Bapa-Mu menjadi Bapa-ku, dan Allah-Mu adalah Allah-ku?’ Ini merupakan titik penentuan. Seorang percaya yang tidak sehat rohaninya tidak pernah merasakan kelegaan di dalam Allah; sebaliknya anugerah pertobatan memang sungguh berkarya dan menyembuhkan kerusakan fatal orang berdosa dengan mengubah arah hatinya dari para ilahnya kepada Allah yang hidup. Di sini jiwa berpusat, di sini jiwa menetap. Baginya ini merupakan pintu gerbang ke surga; ia mulai menemukan kerinduan terbesarnya di dalam Allah. Apakah hal demikian juga terjadi pada diri anda? Apakah anda telah mengalami ini? Jika memang inilah yang anda alami maka, ‘berbahagialah anda yang berasal dari Allah’.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Joseph Alleine (1634-1668), A Sure Guide to Heaven, pp 43-44
Adakah anda mengandalkan Allah untuk kebahagiaan hidup anda? Di manakah anda meletakkan keinginan/hasrat hati anda? Apa sumber kepuasan terbesar anda? Marilah datang, dan bersama Abraham layangkanlah mata anda ke arah timur, dan barat, dan utara, dan selatan, dan pandanglah sekitar anda; apa yang anda inginkan di dalam surga maupun di atas bumi untuk membuat anda bahagia? Sekiranya Allah akan mengaruniakan apa yang menjadi pilihan anda, seperti yang telah Ia lakukan terhadap Solomon, apa yang akan anda minta? Nikmatilah taman kesenangan, dengan mengumpulkan semua bunga-bunga yang semerbak di sana; akankah ini memuaskan anda? Milikilah gudang uang, dan dapatkanlah medalimedali kehormatan; akankah salah satu hal ini, atau keduanya ini dapat memuaskan anda dan membuat anda menyebut diri berbahagia? Jika benar demikian, anda pastilah seorang duniawi dan belum percaya/belum bertobat.
Jikalau bukan demikian, pergilah lebih jauh; berendamlah di dalam kemahamuliaan ilahi, ke tempat perbendaharaan kemurahan anugerah-Nya, ke tempat persembunyian kuasa-Nya, ke tempat kedalaman semua kecukupan-diri-Nya yang tidak terukur. Adakah ini yang paling sesuai dan paling menyenangkan anda? Apakah anda berkata, "sungguh baik berada di sini, dan di sinilah aku akan hidup dan mati?" Maukah anda melepaskan seluruh dunia asal anda tidak kehilangan hal ini? Jikalau demikian itu berarti ada relasi yang beres antara Allah dan anda; berbahagialah anda, oh manusia – berbahagialah anda karena anda telah dilahirkan. Apabila Allah membuat anda bahagia, anda pasti bahagia, karena anda telah mengandalkan Tuhan sebagai Allah anda.
Akankah anda berkata kepada Kristus: ‘ Bapa-Mu menjadi Bapa-ku, dan Allah-Mu adalah Allah-ku?’ Ini merupakan titik penentuan. Seorang percaya yang tidak sehat rohaninya tidak pernah merasakan kelegaan di dalam Allah; sebaliknya anugerah pertobatan memang sungguh berkarya dan menyembuhkan kerusakan fatal orang berdosa dengan mengubah arah hatinya dari para ilahnya kepada Allah yang hidup. Di sini jiwa berpusat, di sini jiwa menetap. Baginya ini merupakan pintu gerbang ke surga; ia mulai menemukan kerinduan terbesarnya di dalam Allah. Apakah hal demikian juga terjadi pada diri anda? Apakah anda telah mengalami ini? Jika memang inilah yang anda alami maka, ‘berbahagialah anda yang berasal dari Allah’.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Joseph Alleine (1634-1668), A Sure Guide to Heaven, pp 43-44
