BERNYANYI DALAM PENGANIAYAN
“… kitalah orang-orang … yang … bermegah dalam Kristus Yesus …” Filipi 3:3
Simaklah kemuliaan dari pengenalan akan Kristus. Sukacita semua orang beriman seperti arus sungai dari Sumber ini. Yesus Kristus adalah obyek sukacita setiap orang yang beriman. Singkirkanlah pengenalan akan Kristus, maka orang-orang Kristen akan menjadi makhluk yang paling menyedihkan dan melankolis. Biarlah Kristus menyatakan DiriNya, dan mengarahkan sorotan terangNya ke dalam jiwa mereka, dan hal itu akan memampukan mereka dengan rela mencium tiang gantungan, menaikkan nyanyian pujian di tengah-tengah kobaran api penganiayaan, dan bersorak-sorai di tengah-tengah kepedihan kematian, bagaikan manusia yang sedang membagi-bagikan jarahan. Kita tidak mampu menjalankan tugas apapun, menikmati kesenangan apapun, juga tidak dapat diselamatkan tanpa pengenalan akan Kristus (Yohanes 17:3).
Jika mengenal Kristus adalah hidup kekal, maka tentunya akan menjadi kutukan kekal jika mengabaikan Kristus. Kristus adalah pintu yang terbuka ke surga, dan pengetahuan ini adalah kunci untuk membuka pengenalan akan Kristus. Ini pengertian yang sangat mendalam; ilmu pengetahuan lain hanya bayang-bayang belaka; pengenalan akan Kristus tidak ada batasnya, bagai lautan tanpa dasar; tidak ada makhluk yang memiliki tali yang cukup panjang untuk mengukur kedalamannya, untuk memahami tinggi, panjang, dalam dan lebarnya pengenalan tsb. (Efesus 3:18), ya, ini melampaui segala ilmu pengetahuan. Kekekalan sendiri tidak akan dapat menyingkapkannya dengan tuntas.
Ini seperti menelusuri satu daratan yang baruditemukan; tahap demi tahap anda menyelidiki lebih jauh dan lebih jauh lagi sampai ke pusatnya. Ah, yang paling unggul dari kitapun belum sampai pada batas tepi daratannya yang begitu luas!
Pembelajaran/pengenalan akan Yesus Kristus adalah hal termulia yang pernah dan yang mungkin dilakukan oleh siapapun. Para malaikatpun harus membungkuk untuk menyelidiki kedalaman perkara ini. Kebenaran yang didapatkan di dalam Kristus adalah rahasiarahasia dari kekekalan yang selama ini tersembunyi di hati Allah. Pengenalan akan Kristus memeteraikan kemuliaan surgawi atas jiwa yang merenungkannya. Apakah begitu sedikit sekali yang kita ketahui tentang Kristus dibandingkan dengan kapasitas kemungkinan kita untuk mengetahui? Oh betapa begitu banyak waktu yang sudah kita gunakan untuk mempelajari hal-hal lain dan untuk pekerjaanpekerjaan duniawi kita; sebaliknya begitu sedikit waktu yang telah kita gunakan untuk menyelidiki dan mempelajari Yesus Kristus? Kalau demikian, hendaknya sekarang anda khususkan, renungkan dan berikan sepenuhnya bagi diri anda, waktu dan kekuatan anda untuk pembelajaran yang paling indah dan yang melampaui ruang dan waktu (transenden) ini.
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dgn cuplikan dari karya John Flavel (1627-1691), The Fountain of Life, pp.13-19
