Berkat Dari Pengampunan
Tatkala Kristus menjadi persembahan korban kita, Ia telah menanggung dosa-dosa kita. Kata ‘menanggung’ adalah kata yang penuh rasa empati, menekankan bukan saja arti ‘menanggung’ yang umum melainkan juga berarti bahwa waktu pelaksanaannya adalah seketika itu juga dan sepenuhnya, tidak ada lagi sisanya sedikitpun. Ini merupakan pembersihan dosa yang nyata. Alangkah besarnya kemurahan anugerah ini! “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!” (Mazmur. 32:1). Siapakah yang sanggup mengekspresikan situasi keadaan kebahagiaan seperti ini? Pembaca yang telah menerima pengampunan, cobalah anda memeriksa ‘tagihan-tagihan’ anda yang sudah dibatalkan, dan lihatlah berapa besar jumlah yang telah dikirim kembali ke rekening anda. Ingatlah akan keadaan alamiah (natur dosa) anda, dan meskipun demikian bobrok, anda telah diampuni. Pengampunan secara penuh, tuntas dan cuma-cuma/gratis! Apakah anda dapat melakukan suatu tindakan yg kurang dari merebahkan diri, bertelut pada kaki 'Anugerah cuma-cuma’ yang bergerak leluasa menghampiri orang berdosa yang begitu bobrok!
Belum terlalu lama dari sekarang ini, semua dosa dan pelanggaran anda begitu berat membebani. Sekarang dosa dan pelanggaran itu berada sangat jauh, sejauh Timur dari Barat (Mazmur 103:11-12). Oh pengorbanan Kristus yang sangat efektif tak terkatakan; menjangkau semua dosa kita (1 Yohanes. 1:7): dosa di masa lampau, dosa di masa sekarang, tanpa pengecualian, dan semua dosa di masa depan! Allah
‘tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri’. Kemurahan untuk dikecualikan (diperlakukan secara berbeda) kepada Kristus telah diabaikan. Penderitaan dan murka Allah yang ditetapkan menimpa Kristus tidak dikurangi sedikitpun. Keadilan tidak diselewengkan/dibengkokkan secuilpun. Alangkah menyedihkan bagi jiwa anda, oh pembaca, seandainya anda tidak peduli terhadap pengorbanan ini! Bayangkanlah bagaimana anda sanggup menahan murka tak terhingga yang telah ditanggung Kristus untuk menggantikan orang-orang pilihan Allah. Terkutuk dan celaka selamanya manusia yang tanpa ‘Perantara’ berdiri berhadapan muka dengan Allah yang adil. Saya mendesak anda berdasarkan kemurahan anugerah Allah, berdasarkan semua kecintaan yang anda miliki bagi jiwa anda sendiri, janganlah sia-siakan kesempatan ini. Segeralah tunjukkan hasrat penuh anda untuk mengingini "pengorbanan" ini. Seperti apakah kemungkinan keadaan anda bila kekekalan yang terpampang luas di depan anda dengan segera bersiap menelan anda? Berbahagialah orang yang dapat berkata di akhir hayatnya: “Inilah rasa nyamanku: TELAH DIAMPUNI!” Ingatlah, tidak ada dosa apapun yang sanggup bertahan ketika berhadapan dengan ke-efektifan Darah Kristus (1 Yohanes. 1:7).
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan karya John Flavel (1627-1691), Works, I:161-164
